Thursday, November 5, 2009

"ORANG PINTAR"

Semalam ibu ke "orang pintar", beliau ingin menanyakan perihal nasib anak-anak dan adik perempuannya. Tindakan Ibu tidak berarti ia menjadi orang syirik dan tak percaya sama Tuhan, namun lebih pada rasa ingin tahunya tentang sesuatu hal yang tak bisa dijangkau oleh umat manusia.

"Orang pintar" di sini maksudnya bukan orang yang tahu segalanya dan ber-IQ tinggi, tapi orang yang bisa membaca nasib seseorang, dan (sepertinya) bisa meramal juga. Ada 4 pertanyaan yang diajukan Ibu pada "orang pintar" itu.

Pertama, Ibu menanyakan tentang jodoh anak laki-lakinya yang nomor dua setelah bercerai dari istrinya, apakah bisa rujuk kembali atau tidak. Orang pintar itu menjawab: hubungan anak laki-lakinya itu dengan sang mantan istri sangat berliku-liku dan akan menempuh jalan yang panjang untuk rujuk kembali. Mereka sebenarnya berjodoh, cuma karena masalah ekonomi akhirnya mereka bercerai, padahal menurutku itu baru satu faktor penyebab, masih ada beberapa penyebab lain sebenarnya.

Pada pertanyaan kedua, Ibu menanyakan masalah rumah tangga anak laki-lakinya yang nomor tiga. "Orang pintar" itu menjawab: rezeki anak laki-lakinya itu tertutup karena kurang mensyukuri nikmat yang dia dapat. Dia selalu mengeluhkan setiap rezeki yang dia dapat dan tak pernah puas. Sebaliknya sang istri tidak demikian, rezeki sang istri lebih terbuka dan berlimpah, cuma karena sifat sang suami seperti itu diapun kena imbas. "Orang pintar" itu menyarankan agar anak laki-laki Ibu yang nomor tiga itu rajin beribadah dan menjalankan amal perbuatan yang baik, insya Allah rezekinya akan terbuka.

Ketiga, Ibuku menyanyakan tentang kondisi kesehatan adik perempuannya yang sedang sakit-sakitan, apakah ada campur tangan orang lain sebagai penyebabnya atau tidak. "Orang pintar" itu menjawab: dia (sang adik) adalah orang pemurah dan suka menolong orang lain, hanya saja ada orang yang tidak senang dengan dirinya (cemburu) karena sang adik memiliki sekolah yang maju dan bermutu. Sekolah itu tidak dibuat untuk tujuan komersil dan banyak menampung anak-anak tak mampu, namun kesohor sampai kesemua tempat karena mutu pendidikannya itu. Hal ini membuat banyak orang tua yang ingin menyekolahkan anak-anaknya di sekolah itu.

"Orang pintar" itu memberikan beberapa botol air putih yang telah ia baca dengan ayat-ayat (mungkin mantra?). Ia menyarankan agar air putih itu diberikan pada anak laki-lakinya yang nomor dua dan tiga, sedang botol yang lain diberikan pada adik perempuannya yang sedang sakit, sisanya disebari di sekeliling rumah sang adik agar menjadi benteng pertahanan dan kekuatan.

Aku tak sempat menanyakan pada Ibu tentang pertanyaan keempat, karena sudah keburu sampai bandara untuk pulang ke kampung halamanku. Aku cuma bisa mereka-reka, mungkin pertanyaan keempat itu ditujukan buatku.

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More