Tuesday, January 19, 2010

APA SUSAHNYA SIH MEMBONGKAR KASUS CENTURY?

Pertanyaan di atas akhir-akhir ini selalu melayang-layang di atas kepalaku, apalagi melihat Pansus yang makin bertele-tele, makin kelihatan enggak fokus, makin gak jelas, yang mau diusut yang mana: kebijakan penyelamatan Bank Century atau kemana larinya bailout yang diberikan pada Century (sekitar 6,7 triliun).

Anehnya, Mbak Mul bingung, kok bailout yang diberikan pada Century membengkak menjadi 11 kali lipatnya (dari 632 milyar menjadi 6,7 triliun), Mbak Mul pun merasa tertipu dengan data yang diberikan oleh BI (begitu menurut versinya JK). Pada saat ditanya Pansus pun, Mbak Mul mengaku kesal saat terjadi pembengkakan Penyaluran Modal Sementara (PMS) ke Bank Century dari skenario awal BI tersebut, makin aneh kan. Kalau alasan Pak Bud sih dana itu membengkak karena konsekuensi dari suasana krisis yang cukup dinamis dan merupakan hasil keputusan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang sifatnya final. Ah, gak taulah, makin tambah bingung.

Sebagai orang awam aku cuma bisa menganalogikan kasus Century itu seperti ini, Century itu ibarat sebuah usaha kecil yang cuma punya pelanggan secuil dengan karyawan yang bisa dihitung dengan jari, jadi kalaupun usaha itu ditutup bakalan tak menimbulkan efek apa-apa terhadap internal usaha itu, apalagi efek secara global, masih jauh efek sistemiknya. Tapi seandainya Century itu sebuah usaha yang besar dengan jumlah pelanggan (nasabah) yang sangat besar, dan memiliki jumlah karyawan sampai ribuan orang, sehingga mampu menghidupi sampai jutaaan orang, mungkin enggak jadi masalah pemberian bailout itu. Jadi, kenapa Century diberikan bailout, anehkan?

Balik ke pertanyaan di atas, jadi "Apa susahnya sih membongkar kasus Century?" toh tinggal diusut ke mana larinya dana bailout yang diberikan, bukan ngutak-ngatik siapa yang harus bertanggung jawab atau kenapa kebijakan itu diberikan pada Century. Kenapa KPK sama Polisi enggak dilibatkan? Tapi itulah Indonesia, masalah kecil dibesar-besarkan, masalah besar makin enggak jelas.

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More