Pepatah di atas mengandung pesan yang mendalam bagi manusia. Siapa pun penciptanya, kita harus berterima kasih kepadanya, karena menciptakan pepatah yang begitu bermakna bagi umat manusia. Arti pepatah itu kira-kira begini: "Segala perkataan yang terlanjur kita keluarkan apabila tidak dipikirkan dahulu akan dapat merugikan diri sendiri, bahkan orang lain". Pesan moral yang disampaikan pepatah itu membuat kita selalu berhati-hati dalam mengeluarkan kata-kata.
Akhir-akhir ini banyak orang kesandung masalah gara-gara perkataan yang keluar dari mulutnya sendiri, tanpa pertimbangan, apalagi dipikirkan secara matang. Apa yang ada di hati langsung dikeluarkan tanpa proses berpikir di otak. Empat orang siswa SMAN 4 Tanjung Pinang di Kepulauan Riau dikeluarkan dari sekolahnya gara-gara berkomentar tidak senonoh terhadap seorang guru perempuan mereka lewat jejaring sosial Facebook. Meski tindakan pihak sekolah dianggap berlebihan, namun keempat siswa itu tetap dikeluarkan. Mulutmu Harimaumu, makanya hati-hati kalau berkata-kata. Seandainya mereka mencamkan pepatah ini, mereka tak bakalan kesandung masalah yang sebenarnya sepele.
Mario Teguh, seorang motivator ulung di kelasnya juga kesandung masalah, gara-gara salah satu wejangannya tentang calon pendamping hidup. Wejangan yang dianggap bermasalah itu berbunyi seperti ini: "Wanita yang pantas untuk teman pesta, clubbing, begadang sampai pagi, chitcat yang snob, merokok dan kadang mabuk, tidak mungkin direncanakan jadi istri." (detik.com). Akibatnya, banyak orang yang mengecam wejangan itu. Sekali lagi, Mulutmu Harimaumu, hati-hatilah dalam perkataanmu, jangan asal nyablak. Bukan hanya merugikan orang lain tapi diri sendiri, bahkan kredibilitas pun ikut terseret. Akhirnya yang rugi siapa? DIRI SENDIRI KAAAN ....
0 comments:
Post a Comment