Saturday, April 17, 2010

HOMESICK

Akhir-akhir ini aku terserang "homesick", penyakit rindu kampung halaman. Kangennya setengah mati, sampe termimpi-mimpi membayangkan kota Medan itu seperti apa sekarang. Terakhir ke Medan sekitar enam tahun yang lalu ketika anakku si Kasyfi berusia delapan bulan. Waktu itu tiket pesawat masih tak semahal sekarang, lagi rame-ramenya perang diskon antarmaskapai tanpa tambahan fuel surcharge seperti sekarang, pas lebaran pula, jadi benar-benar penuh makna kepulangan itu. Bayangin, harga tiket Garuda untuk peak season seperti lebaran bisa kudapatkan sekitar 700rb rupiah kala itu, padahal waktu keberangkatan sehari menjelang lebaran.

Kalau sekarang, jangan berharap bisa mendapat harga ekonomis seperti dulu. Meski harga tiket pesawat dibandrol murah tapi di luar itu dikenai biaya tambahan yang bernama fuel surcharge tadi, jadi ongkosnya bisa lebih mahal dari harga tiketnya sendiri, belum dengan pajak. Jadi ingat musim lebaran tahun lalu (2009), iseng-iseng nelpon maskapai itu lagi untuk booking tiket ke Medan, waktu keberangkatan sehari sebelum lebaran. Alamak, suara operator di seberang sana berkata, "Tiket ekonomi 1,6jt, bisnis 2,6jt", waduuh ....

Pusat Kota Medan, depan Majestik (dulunya)

Menara air Tirtanadi di Jalan Sisingamangaraja

Masjid Raya Medan di depan Yuki Simpang Raya

Kantor Pos Besar Medan

Istana Maimun

Bandara Polonia Medan

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More