Friday, May 14, 2010

BONGKAR

Kalau cinta sudah di buang

Jangan harap keadilan akan datang
Kesedihan hanya tontonan
Bagi mereka yang di perbudak jabatan

O, o, ya o ... Ya o ... Ya bongkar
O, o, ya o ... Ya o ... Ya bongkar

Sabar, sabar, sabar dan tunggu
Itu jawaban yang harus kami terima
Ternyata kita harus turun ke jalan
Robohkan setan yang berdiri mengangkang

Penindasan serta kesewenang-wenangan
Banyak lagi teramat banyak untuk disebutkan
Hoi hentikan jangan diteruskan
Kami muak dengan ketidakpastian dan keserakahan

O, o, ya o ... Ya o ... Ya bongkar
O, o, ya o ... Ya o ... Ya bongkar

Di jalan kami sandarkan cita-cita
Sebab dirumah tiada lagi yang bisa dipercaya
Orang tua pandanglah kami sebagai manusia
Kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta


Syair lagu "Bongkar" karya Iwan Fals agaknya cocok untuk Pak Susno sekarang. Tadi aku baca di Tempointeraktif.com, Pak Susno juga akan memaparkan manipulasi daftar pemilih tetap Pemilu 2009 awal pekan depan. Selain akan membongkar masalah DPT (Daftar Pemilih Tetap), Pak Susno juga akan memaparkan masalah rekayasa teknologi informasi di Komisi Pemilihan Umum pada Pemilu lalu. Diduga manipulasi tersebut bertujuan memenangkan salah satu pasangan calon presiden.

Bila bukti manipulasi yang akan dipaparkan Pak Susno itu benar maka bisa dipastikan stabilitas politik di Indonesia akan goyah. Bahkan bukan tidak mungkin para kontestan pemilu yang ikut kemarin akan menuntut ulang pelaksanaan pemilu kembali, dan menganggap pemerintahan yang berkuasa sekarang tidak sah. Alamak Jang!

Sebagai orang awam dan tak pernah terlibat politik praktis, aku cuma bisa geleng-geleng kepala. Andai pengakuan Pak Susno benar betapa bobroknya negeri ini. Reformasi yang dijalankan sudah melenceng jauh dari tujuan semula, dan reformasi hanya digunakan untuk kepentingan kelompok tertentu yang ingin mencari kekuasaan. Pengorbanan nyawa para reformis tahun 1998 menjadi sia-sia, ternyata reformasi yang mereka usung dengan cucuran air mata dan darah tak berarti apa-apa. Semua sama parahnya dengan orde kemarin yang penuh dengan nepotisme, kolusi, dan korupsi.

Aku sebagai rakyat cuma bisa menunggu kenyataan dari auman Pak Susno, apakah benar bertaring atau cuma isapan jempol semata. Mulutmu adalah harimaumu, demikian kata sebuah peribahasa, yang berarti segala perkataan yang terlanjur dikeluarkan apabila tidak dipikirkan dahulu akan dapat merugikan diri sendiri. Jika auman Pak Susno tidak benar berarti ia cuma tong kosong nyaring bunyinya. Namun bila benar, maka auman Pak Susno akan menjadi dasar bagi terbentuknya Negara Indonesia yang benar dan jujur, dan Pak Susno pantas mendapat penghargaan. Amiiin.

Sayangnya, di tagline Metro TV tadi pagi (17 Mei 2010), Pak Susno membantah akan membongkar masalah DPT tersebut.

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More