Monday, May 24, 2010

KESEMPATAN EMAS YANG HILANG

Hari ini satu kesempatan emas telah hilang, bukan cuma aku ternyata banyak orang punya nasib yang sama. Beberapa waktu lalu, sekitar bulan Maret, Kedubes Amerika Serikat menyelenggarakan kompetisi GOLDEN TICKET buat fans-nya di Facebook. Pemenangnya akan mendapat kesempatan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat secara gretongan alias gratis. Bahkan bukan cuma sekadar kunjungan, pemenang juga akan mendapat kesempatan mengunjungi tempat-tempat yang punya arti bagi Presiden Obama.

Sebagai orang awam yang belum pernah menginjakkan kaki di bumi Amerika, aku pun tertarik untuk mengikuti kompetisi itu. Prinsipnya nothing to lose lah, menang syukur, tak menang juga enggak apa-apa, no problemo, karena banyak pesertanya, seluruh Indonesia booo. Bayangkan, berapa ratus ribu orang, sampai tulisan ini kubuat, jumlah fans-nya US Embassy-Jakarta di Facebook sekitar 131,769 fans, banyakkan. That's a fantastic number.

Setelah berminggu-minggu menanti hasilnya, akhirnya datanglah pengumuman yang ditunggu-tunggu itu. Lewat email balasan dari Tim Facebook US Embassy - Indonesia, isinya:

Selamat! Kamu terpilih sebagai salah satu peserta yang berhak maju ke babak ‘Golden Ticket’ berikutnya. Silakan datang ke Studio 4 RCTI di Jl. Raya Perjuangan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada hari Minggu, 23 Mei 2010. Pendaftaran dibuka dari jam 8:00 sampai 9:00. Jangan lupa memakai pakaian yang berbau Amerika dan membawa alat tulis dan 1 buah pas foto ukuran 3x4.

Sampai bertemu di RCTI dan sekali lagi selamat!

Salam,

Tim Facebook US Embassy


Senyum sumringah pun menghias bibir ini, meski tiap peserta akan dikompetisi lagi tapi enggak apa-apalah, kan prinsipnya nothing to lose, menang syukur, enggak menang, ya enggak apa-apa. Tapi tunggu dulu, setelah diteliti undangan audisi itu, ternyata tanggal 23 Mei kemarin. Senyum sumringah secakep Tom Cruise pun lenyap dalam hitungan detik. Kecewa sudah pasti, marah juga iya, emosi apalagi, rasanya layar komputer yang ada di depan mau dibanting, jadi ingat kata-kata Dian Sastro di film Ada Apa dengan Cinta:

"... Pecahkan saja gelasnya biar ramai, biar mengaduh sampai gaduh,
Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih,
Kenapa tak goyangkan saja loncengnya, biar terdera ....".

Namun kekecewaan itu tak bisa dihilangkan sesaat. Sumpah, kecewa banget, banget, banget!. Undangan tanggal 23 Mei, kok baru diterima tanggal 24 Mei pukul 7.44 AM. That's a silly! Damn! Sampai menggerutuk nie gigi, untung enggak pada rontok!

Akhirnya, untuk mencari penjelasan kenapa hal itu bisa terjadi, langsung kubuka U.S. Embassy fans di Facebook. Ternyata, tak hanya aku yang mengalami nasib sial itu, ada banyak orang. Ada yang terima emailnya tanggal 23 Mei sore, ada yang 23 mei malam, bahkan yang tanggal 24 Mei pagi juga banyak. Banyak teman senasib memang, paling enggak "I'm not alone to face that!" Sedikit terobati kekecewaan itu.

Dalam tanggapan atas komen-komen fansnya di Facebook, US Embassy - Jakarta, Indonesia menyatakan:

"@semua fans yg menerima email dari kami hari ini: Mohon maaf bagi fans kami yg baru saja menerima email ttg Golden Ticket. Kami sudah mengirimkan notifikasi sejak Rabu minggu lalu secara bertahap. Adapun letak kesalahan belum dapat kami identifikasi. Besar kemungkinan hal ini disebabkan oleh masalah teknis mail server internet. Kami mohon maaf sebesar-besarnya. Dan kami yakin, sebagai fans setia kami, kalian dapat memaklumi kondisi ini. Terima kasih banyak."

Whaaat? Di zaman secanggih ini cuma ngandelin email? Langsung dech aku tanggapin tu jawaban:

"PADAHAL SELAIN EMAIL ADA MEDIA LAIN, KNAPA GAK KIRIM SMS AJA, ATAO DIUMUMIN DI SURAT KABAR NASIONAL, TV, RADIO. BANYAK CARA SELAIN EMAIL, KALAU KAYAK GINI, KENDALA TEKNIS YANG DISALAHKAN, ITU JG MASIH DUGAAN. WHAT'S WRONG WITH U! TAPI THX LAH UDAH BUAT KITA2 KECEWA"

Bahkan, ada salah satu fansnya US Embassy yang membantah alasan masalah teknis tersebut, tanggapannya:

"masalah teknis mail server internet"? sorry, speaking as a software developer myself, that reason is not acceptable, no matter if you sent those 1000 emails programmatically or manually.

If You sent those programmatically, no way we got it so late. In fact I used to do these kinds of things, daily sending files on emails to client companies and ... See morenewspapers, and never delivered late. The internet infrastructure in Indonesia is reliable for this kind of thing. In fact if I sent those one or two days late as you did, my boss would sack me right away.

If You sent those manually, you simply had to send an email to, let's say 30 or 40 address on the BC list, and sent it. Repeat this process every 5 minutes and after 30-40 iterations (about 3 hours) You got you job done.

regards

jodhi"

Alasan mana yang benar, enggak taulah. Rasa kecewa ini tak sirna juga, apa mau dikata, sudah terjadi, ya terjadilah. Kalah sebelum bertempur rasanya pantas untuk kejadian ini. Ngamuk-ngamuk juga gak guna, maki-maki US Embassy juga apalagi, gak ada gunanya, malah nanti disomasi atau dituntut, bisa-bisa secret service juga turun tangan, dianggap orang berbahaya bagi Amerika. That's my paranoid.

4 comments:

Sungguh mengecewakan! :(
Harusnya panitia juga bisa mengatasi masalah teknis ini. Saya salah satu yang kecewa..

Sampai sekarang aku masih kecewa, benar2 alasan yg gak bisa diterima penyebabnya, alasan teknis yg tak masuk akal untuk zaman secanggih ini, ngakunya dah di send sejak rabu, kok nyampenya bbrapa hari kemudian, kayak pos surat aja ya, mending pake kilat khusus bisa ketauan kalau telat, atau pake fed ex aja biar on-time

Menurut saya, kamu lebih beruntung... saya dapat emailnya Jumat sore, bela-belain ikut audisi jam 8 pagi akhirnya gagal karena panitia...

http://yorissebastian.com/golden-tickets-obama/

Lagian kata Rico Kurniawan ternyata lombanya lebih untuk entertaining bukan lomba intelektual seperti iklannya saat bikin lomba essay

Yoris, kok kamu nganggap aku lebih beruntung, justru aku pengen ikut kompetisi itu seperti kamu, paling nggak kamukan udah jadi peserta kompetisi itu, dan gak kalah sebelum berperang. Kalaupun di tengah kompetisi kamu harus mundur, that's your choice. Tapi bagi kami yang terima undangan setelah hari audisi, that's really silly!, untuk apa lagi.

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More