Tuesday, May 11, 2010

NYANYIAN PAK SUSNO



Kemarin Pak Susno akhirnya dijadikan tersangka. Ia dituduh menerima suap dalam kasus penangkaran Arwana di Riau. Penahanan Pak Susno dianggap akan melanggengkan praktik busuk yang bersarang di institusi kepolisian ataupun institusi lainnya. Semoga anggapan ini tidaklah benar meski dalam hati membenarkan juga. Dari kacamataku, penahanan Pak Susno paling enggak bisa meredam nyanyiannya tentang borok-borok di institusi tempat ia bertugas.


Sebagai orang awam, rakyat biasa, yang tak terlalu paham dengan sepak terjang semua lembaga hukum itu merasa miris, dan secara kasat mata bisa mendengar dan melihat sendiri apa yang dinyanyikan Pak Susno itu perlu ditindaklanjuti. Biarkan dia bernyanyi meski nyaring dan memekakkan telinga, toh nanti akan merdu juga kalau banyak berlatih. Seharusnya lembaga kepolisian mencermati semua bait nyanyian Pak Susno, membuktikan kebenaran bait itu, apakah cuma rekaan atau kebohongan belaka.


Nyanyian tentang Gayus si makelar pajak seharusnya bisa dijadikan pembelajaran bahwa institusi tempat si Gayus bekerja itu sudah demikian bobroknya, terutama dalam menangani kasus-kasus perpajakan. Kalau Pak Susno tidak bernyanyi tentang si Gayus maka sudah dipastikan kebobrokan institusi si Gayus itu tak bakal terungkap. Apalagi Pak Susno sudah berjanji akan menyanyikan lagu yang lebih dahsyat lagi, membongkar skandal pajak Rp 250 triliun. Sayangnya, nyanyian itu tak bakal terdengar lagi kalau Pak Susno ditahan.

OKELAH KALO BEGITU kata Warteg Boyz, kita cuma berharap Susno-Susno lain juga turut bernyanyi melagukan kebobrokan institusinya, meski nyaring dan tak sedap didengar apalagi dimakan, namun bisa jadi obat bagi masyarakat awam seperti aku.


0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More