Tadi pagi pukul 06:57 WIB, aku terima SMS dari abang di Medan. Isi SMS-nya singkat tapi nada kekecewaan dari SMS itu begitu mendalam dan menusuk hatinya. Ia hanya menyatakan kalau hubungannya dengan perempuan yang ia cintai sejak remaja itu tak disetujui oleh ayah si perempuan. Alasannya tetap sama, abangku tak punya pendidikan tinggi, jadi tak sepadan bila dibanding dengan titel yang disandang perempuan itu.

Bagiku yang diperlukan itu hanya pengetahuan. Pengetahuan itu diperoleh dari proses pembelajaran. Proses pembelajaran itu bisa diperoleh darimana saja, bisa dari bangku sekolah atau dari tempat lain, bahkan kita bisa belajar dari seorang pengemis atau dari seorang yang idiot sekalipun. Jadi, kalau titel yang menjadi ukuran kualitas pengetahuan seseorang, itu salah besar! Tontonlah film "3 Idiots", Anda akan mengangguk-angguk setuju dengan pendapatku ini.
Tapi sudahlah, semua orang berhak untuk memilih dengan siapa ia akan berhubungan. Bila hubungan dengan perempuan itu direstui, maka ini akan menjadi pernikahan kedua bagi abangku dan perempuan itu, setelah pernikahan pertama yang mereka jalani masing-masing kandas di tengah jalan. Sayangnya, pernikahan kedua itu juga bakal tak pernah terwujud, alias kandas, kecuali si abang dan perempuan itu nekad memaksakan kehendak mereka. Tapi apa mau dikata tindakan itu juga tak mungkin diambil. Dan ... cuma Tuhan yang tahu kemana jodoh mereka akan bermuara dan berakhir. Sebagai manusia, mereka juga membutuhkan cinta dan kasih sayang. Kalau hanya gara-gara titel kebutuhan itu tak terpenuhi maka sama saja kita sudah menzalimi dua anak manusia, dan membiarkan cinta mereka kandas untuk kedua kalinya.

0 comments:
Post a Comment