Senin kemarin, 15 Juni 09, Kasyfi jalan-jalan ke Taman Safari-Bogor. Ini kali pertama dia mengunjungi tempat itu. Betapa senangnya Kasyfi, dia akan melihat Harimau, Unta, Kuda, dan binatang lainnya, yang selama ini cuma dia lihat di TV. Pagi-pagi Kasyfi sudah bersiap-siap. Bis telah menunggu dan siap untuk berangkat. Bersama-sama Bunda dan Nenek Dodo, Kasyfi pun naik Bis, Yanda gak bisa ikut karena harus bekerja. Sepanjang jalan, Kasyfi bernyanyi-nyanyi kecil, setiap ada yang aneh dan unik menurut pemikirannya, selalu dia tanya pada Bunda.
"Bun, kenapa gunung bisa tinggi, ada gak orang yang tinggal di sana?", demikian bunyi pertanyaannya ketika melihat Gunung Gede-Pangrango di depannya. Bunda menjawab sedemikian rupa hingga Kasyfi mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti.
Perjalanan cukup jauh, semalam Kasyfi diwanti-wanti sama Yanda, kalau mual dan ingin muntah bilang aja ke Bunda, jangan sungkan dan takut. Kasyfi memang suka mual dan muntah kalau naik bis atau kendaraan umum lainnya. Ajaibnya, dalam perjalanan kali ini Kasyfi tidak mual sama sekali, apalagi muntah. Betapa senangnya Bunda dan Nenek Dodo. Nenek Dodo janji, jika Kasyfi gak muntah, dia akan diberi hadiah. Kasyfi demikian bahagianya hingga melupakan rasa mualnya.
Sekitar hampir 2 jam, akhirnya Kasyfi tiba di Taman Safari, banyak yang dia lihat, mulai dari rerimbunan pohon yang lebat, hingga hewan-hewan yang belum pernah dia lihat sama sekali. Di dalam taman itu, bis berjalan perlahan-lahan. Tiba-tiba seekor Unta menjulurkan kepalanya di jendela Bis tepat di sebelah Kasyfi. Kasyfi kaget tapi langsung tersenyum, wajah unta lucu dan seperti tersenyum terus. Kasyfi gemas dan ingin memegang kepala unta itu, tapi tidak bisa karena jendela bis tertutup rapat. Bis pun terus berjalan mengitari Taman Safari.
Seusai tour keliling taman, Kasyfi berkesempatan bersalaman dengan Orang Utan, wuiiih tangan Kasyfi jadi bau. "Orang Utan gak pernah cuci tangan ya Bun", tanya Kasyfi pada Bunda. Bunda tersenyum sambil menggeleng kepala. "Kasyfi harus rajin cuci tangan biar gak bau seperti Orang Utan", nasihat Bunda.
Kasyfi juga melihat atraksi Harimau Sumatera, harimau itu melompat dan memanjat pohon, Kasyfi kaget dan sedikit mundur, takut diterkam.
Kasyfi bertanya pada Bunda, "Bun, boleh gak Kasyfi salaman ama Harimau". Bunda tersenyum simpul, "Bukannya gak boleh, tapi Bunda khawatir harimau menerkam Kasyfi, biar gimana pun, harimau kan tetap binatang buas Kas", imbuh Bunda.
Habis melihat atraksi harimau, Kasyfi berjalan ke tempat lain, di sana dia melihat binatang yang begitu besar dan gemuk, hidungnya panjang seperti ular, kakinya hampir sebesar pilar rumah, kalau terinjak, remuklah badan manusia. Kasyfi bergidik melihat binatang itu.
"Ooooh, itu Gajah Bun", teriak Kasyfi pada Bunda. Kasyfi ingin naik ke punggung Gajah, tapi Bunda tak meluluskan keinginannya. Bunda khawatir Kasyfi jatuh terjerembab. Kasyfi memahami kekhawatiran Bundanya itu. Kasyfi tetap tersenyum riang dan menikmati suasana di taman itu.
Menjelang sore, Kasyfi, Bunda, dan Nenek Dodo bersiap-siap untuk pulang. Kasyfi sangat puas dengan perjalanan ini. Kasyfi berharap Yanda bisa turut serta di lain waktu.
"Bun, kenapa gunung bisa tinggi, ada gak orang yang tinggal di sana?", demikian bunyi pertanyaannya ketika melihat Gunung Gede-Pangrango di depannya. Bunda menjawab sedemikian rupa hingga Kasyfi mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti.
Perjalanan cukup jauh, semalam Kasyfi diwanti-wanti sama Yanda, kalau mual dan ingin muntah bilang aja ke Bunda, jangan sungkan dan takut. Kasyfi memang suka mual dan muntah kalau naik bis atau kendaraan umum lainnya. Ajaibnya, dalam perjalanan kali ini Kasyfi tidak mual sama sekali, apalagi muntah. Betapa senangnya Bunda dan Nenek Dodo. Nenek Dodo janji, jika Kasyfi gak muntah, dia akan diberi hadiah. Kasyfi demikian bahagianya hingga melupakan rasa mualnya.
Sekitar hampir 2 jam, akhirnya Kasyfi tiba di Taman Safari, banyak yang dia lihat, mulai dari rerimbunan pohon yang lebat, hingga hewan-hewan yang belum pernah dia lihat sama sekali. Di dalam taman itu, bis berjalan perlahan-lahan. Tiba-tiba seekor Unta menjulurkan kepalanya di jendela Bis tepat di sebelah Kasyfi. Kasyfi kaget tapi langsung tersenyum, wajah unta lucu dan seperti tersenyum terus. Kasyfi gemas dan ingin memegang kepala unta itu, tapi tidak bisa karena jendela bis tertutup rapat. Bis pun terus berjalan mengitari Taman Safari.
Seusai tour keliling taman, Kasyfi berkesempatan bersalaman dengan Orang Utan, wuiiih tangan Kasyfi jadi bau. "Orang Utan gak pernah cuci tangan ya Bun", tanya Kasyfi pada Bunda. Bunda tersenyum sambil menggeleng kepala. "Kasyfi harus rajin cuci tangan biar gak bau seperti Orang Utan", nasihat Bunda.
Kasyfi juga melihat atraksi Harimau Sumatera, harimau itu melompat dan memanjat pohon, Kasyfi kaget dan sedikit mundur, takut diterkam.
Kasyfi bertanya pada Bunda, "Bun, boleh gak Kasyfi salaman ama Harimau". Bunda tersenyum simpul, "Bukannya gak boleh, tapi Bunda khawatir harimau menerkam Kasyfi, biar gimana pun, harimau kan tetap binatang buas Kas", imbuh Bunda.
Habis melihat atraksi harimau, Kasyfi berjalan ke tempat lain, di sana dia melihat binatang yang begitu besar dan gemuk, hidungnya panjang seperti ular, kakinya hampir sebesar pilar rumah, kalau terinjak, remuklah badan manusia. Kasyfi bergidik melihat binatang itu.
"Ooooh, itu Gajah Bun", teriak Kasyfi pada Bunda. Kasyfi ingin naik ke punggung Gajah, tapi Bunda tak meluluskan keinginannya. Bunda khawatir Kasyfi jatuh terjerembab. Kasyfi memahami kekhawatiran Bundanya itu. Kasyfi tetap tersenyum riang dan menikmati suasana di taman itu.
Menjelang sore, Kasyfi, Bunda, dan Nenek Dodo bersiap-siap untuk pulang. Kasyfi sangat puas dengan perjalanan ini. Kasyfi berharap Yanda bisa turut serta di lain waktu.
0 comments:
Post a Comment