Saturday, August 15, 2009

Akhirnya "Indonesia Raya" Terlupakan

Rapat Paripurna Pidato Kenegaraan Presiden, Jumat (14/8) kemarin, di Gedung DPR RI, akhirnya tidak memberikan peluang berkumandangnya lagu kebangsaan "Indonesia Raya". Ini bukan hanya kealpaan semata tapi menjadi preseden buruk bagi kelangsungan hidup bangsa ini, sungguh tragis memang. Di tengah ancaman disintegrsi bangsa, sangatlah konyol kalau lagu "Indonesia Raya" terlewatkan begitu saja, dan dianggap suatu kealpaan protokoler oleh para penyelenggara negara.

Lagu "Indonesia Raya" merupakan simbol kemenangan dan kekuatan bangsa Indonesia dalam melawan tindasan kaum penjajah dulu. Berkumandangnya "Indonesia Raya" dapat disebut sebagai simbol tegaknya Negara Indonesia. Saya yakin, kemarin Bung Karno, Bung Hatta, Sutan Syahrir, dan Wage Rudolf Supratman pasti menangis tersedu-sedu melihat kekonyolan para penerus mereka. "Indonesia Raya" yang mereka perjuangkan hingga titik darah penghabisan tak mendapat penghargaan dan kesan mendalam, dan tak begitu penting lagi. Padahal untuk memperjuangkan "Indonesia Raya", mereka rela berkorban jiwa dan raga. Perjuangan mereka jadi tak berarti lagi, "Indonesia Raya" sebagai simbol kemenangan para founding fathers itu kini tinggal sejarah seperti halnya mereka.

Bagi saya, ini merupakan kado terburuk di HUT RI ke-64 tahun ini, atau jangan-jangan tahun depan Indonesia Raya bubar, semoga ini cuma mimpi buruk di siang bolong.

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More