Thursday, March 25, 2010

ADIPURA UNTUK DEPOK, MUNGKINKAH?

Dalam sebuah spanduk yang digantung di depan Mal Depok tertulis "Mari kita raih adipura 2010 dengan menciptakan kota Depok yang bersih, aman, tertib, dan nyaman". Ambisi yang patut diacungin jempol kalau berhasil, tapi menurutku seperti "Pungguk merindukan Bulan". Mengapa demikian, kok tega-teganya aku menganalogikan ambisi meraih adipura dengan peribahasa tersebut.


Adipura adalah sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Adipura diselenggarakan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Kalimat "... yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan ..." perlu diberi huruf tebal dan kapital. Secara riil, aku ragu dengan ambisi tersebut. Depok yang kukenal selama hampir sepuluh tahun ini tak menunjukkan sebagai kota yang nyaman.

Lihat saja, Jalan margonda yang merupakan urat nadi kota Depok hampir tak pernah putus dengan kemacetan, semua serba semrawut. Meski jalan raya tersebut diperlebar, tetap saja macetnya tak kunjung surut. Apa sebab? Perkembangan kota dan sarana hiburan hanya terpusatkan pada jalan tersebut, belum lagi dengan arus para komuter yang pergi dan balik dari Jakarta, makin membuat jalan Margonda macet enggak ketulungan. Yang patut diberi nilai lebih dan membuat Margonda makin exotis adalah wisata kuliner yang bertebaran di jalan itu sepanjang malam. Tiba di terminal Depok tak membuat keadaan makin tenang, selain kesemrawutan, aroma bau pesing makin menyengat tercium di hidung. Mau bukti, coba telusuri terminal utama itu, terutama lorong-lorong tempat mangkalnya bis-bis kota.


Satu-satunya lingkungan yang paling nyaman di Depok menurutku cuma kawasan Universitas Indonesia dan Pesona Kahyangan, yang satu lingkungan pendidikan dan yang satu lagi perumahan elit. Cuma dua kawasan itu (semoga ada yang mau nambahin). Selebihnya, semrawut. Jadi, mampukah kota Depok meraih adipura 2010? Untuk menjawab ini, perlu ada langkah yang drastis dan tegas, serta kesadaran warga. Beranikah?

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More