Tuesday, June 22, 2010

MICHAEL JONES

Michael Jones, siapa dia? Aku tak pernah kenal dia, tak pernah berbicara dengannya, kenal wajahnya pun tidak. Kutelusuri halaman fesbuk juga tidak ada. Michael Jones sangat misterius. Setiap hari email yang dikirimkannya selalu masuk ke Spam, pernah kubaca sekali email itu, namun untuk seterusnya tidak, takut email itu virus atau semacamnya.


Dari subjek email yang dikirimkannya, ia selalu menawarkan dan mengabarkan hal-hal yang fantastis hingga membuatku takut untuk membacanya. Michael Jones selalu mengirimkanku email seperti ini: "Congratulation you get award winner", "Congratulation you're winner $100.000", "Here's a gift for you", "(Breaking News) The $57,770/Month System Is Nearly Gone!", dan sebagainya. Cukup menggiurkan, wajar masuk ke Spam, karena mesin emailnya juga tak pernah percaya.

Email itu tak hanya dikirim kepadaku secara private, tapi (mungkin) hampir ke semua orang yang memiliki alamat email. Tujuan dan maksudnya si Michael pun aku tak tahu, apakah dia seorang dermawan atau penipu ulung. Biasanya kalau email semacam itu ditanggapi, ia cuma minta data-data pribadi, mulai dari nama, alamat, hingga ciri-ciri fisik yang kita miliki. Data-data itu digunakan untuk mengklaim hadiah yang akan kita dapatkan, demikian Michael beralasan.

Banyak orang terbuai dengan email-email semacam itu. Mereka pun menanggapinya dengan serius, dan berharap hadiah-hadiah itu menjadi kenyataan. Mereka berpikir, apa salahnya memberikan informasi data-data pribadi, apa untungnya buat si Michael. Padahal mereka tak tahu, data-data itu bisa digunakan untuk pembuatan kartu-kartu kredit palsu, atau kejahatan-kejahatan lainnya.

Di surat-surat pembaca surat kabar banyak ditemukan orang-orang yang komplain pada para bank penerbit kartu kredit, kenapa dia mendapat tagihan kartu hingga puluhan juta rupiah padahal dia merasa tak pernah memiliki kartu-kartu kredit itu, atau ada juga yang komplain, kok tagihannya membengkak drastis padahal dia tak pernah menggunakan kartu kredit miliknya. Bahkan ada juga yang komplain karena terdapat transaksi di Afrika Selatan padahal dia tak pernah berkunjung ke negara itu. Itulah salah satu sebabnya kenapa data-data pribadi kita perlu dijaga seketat mungkin, agar tak bisa disalahgunakan orang.

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More