Friday, July 9, 2010

SI PENUNGGU ISTANA

Tanggal 08 Juli kemarin, Pak SBY bersama Bu Ani SBY beserta Pak Budiono dan sejumlah menteri lainnya menanam tiga batang pohon Trembesi muda di halaman Istana Presiden. Usia Trembesi muda itu baru lima tahun. Penanaman ini dimaksudkan untuk menggantikan pohon-pohon Trembesi tua yang sudah berusia hampir 200 tahun. Pohon Trembesi tua di halaman istana itu ditanam sekitar tahun 1825, bersamaan dengan Perang Diponegoro melawan penjajah Belanda. Mengapa pohon Trembesi yang dipilih untuk menghiasi halaman istana?

Presiden SBY menyaksikan Ibu Ani menanam pohon Trembesi di halaman belakang Istana Merdeka, Kamis (8/7) sore. (foto: abror/presidensby.info)

Pohon Trembesi atau dalam bahasa latinnya Samanea Saman (ada juga yang menyebutnya dengan Albizia Saman) sangat cocok dijadikan sebagai perindang dan resapan air, daun-daunnya rimbun, batangnya besar dengan cabang dan ranting-ranting yang melebar sampai belasan meter. Meski daunnya mudah rontok di musim kemarau, tetapi akan bersemi lagi dalam waktu singkat. Buahnya pun kecil-kecil dan relatif ringan, sehingga tidak membahayakan, dan kalau menjatuhi orang, anak-anak, kaca kendaraan atau genteng tidak menyebabkan kerusakan berat. Itulah sebabnya kenapa pohon Trembesi yang dipilih.

Untuk meremajakan pohon Trembesi tua sembari menunggu trembesi muda menjulang tinggi dan besar, beberapa dahan dan ranting yang menjuntai hingga menyentuh tanah pun dipangkas. Namun, apa yang terjadi saat dahan dan ranting Trembesi tua itu akan dipangkas? Mesin gergaji pemotong atau chain saw yang dioperasikan oleh staf Rumah Tangga Kepresidenan berkali-kali mati. Presiden pun akhirnya memerintahkan agar pemotongan dahan dan ranting Trembesi tua itu dibatalkan. Sambil terkekeh Pak SBY berkata, "Sudah, sudah. Nanti saja, mungkin ada yang 'menjaga'.

Ternyata Istana Presiden atau yang dikenal dengan Istana Negara itu tak hanya dilindungi dan ditunggui oleh pohon Trembesi semata, tetapi ditunggui juga oleh makhluk lainnya yang tak kasat mata. Terserah mau percaya atau tidak, tapi demikianlah adanya.

Sumber berita: Kompas.com, 09 Juli 2010

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More