Friday, November 25, 2011

ABSURDITAS SI PENGGILA GADGET

Saya baru baca berita di Kompasdotcom "Ribuan Orang Antre Beli Blackberry Bellagio di Pacific Place". Gara-garanya, Blackberry (BB) Bold 9790 (Bellagio) yang baru diluncurkan pertama kali di Indonesia dan dijual perdana hari ini, Jumat (25/11/2011), mendapat potongan (diskon) sebesar 50 persen bagi seribu pembeli pertama. Harga normalnya sekitar 4,6 juta, jadi pembeli cuma perlu bayar setengahnya, sekitar 2,3 juta.

Meski harga diskon masih terasa mahal bagi saya, orang-orang tetap saja antre buat mendapatkan BB tersebut. Tak peduli apakah antrean sudah padat, mencapai ribuan, hingga terjadi aksi dorong-dorongan dan desak-desakan. Insiden pun terjadi, sekitar puluhan orang terluka, pingsan, dan kerusuhan pun tak dapat dihindari. Setiap orang pengen segera dapat jatah, tak peduli harus serobot sana-sini, mencuri antrean, dan sebagainya.

Bahkan, demi mendapatkan gadget canggih itu, para pengantre ada yang rela nginep di sekitar lokasi, dan sejak malam kemarin saja mereka sudah pada antre. Namun petugas buru-buru mengusir mereka karena penjualan baru dilakukan esok harinya. Seorang calon pembeli ada yang berangkat dari rumahnya pukul 03.30 WIB. Sesampai di lokasi sekitar pukul 04.00 WIB, ternyata antrean sudah hampir seribu orang, gila ya ....

Bahkan ada calon pembeli yang rela bayar joki pengantre sebesar Rp 600ribu ditambah bonus. Dalam program banting harga pada peluncuran BlackBerry berseri 9790 tersebut, cara pembayaran cuma dilakukan melalui kartu kredit. Tidak bisa menggunakan cara tunai ataupun auto debet. Jadi, para joki itu harus punya kartu kredit juga. Si joki juga dituntut untuk menginap agar dapat tempat antrian di depan untuk keesokan harinya.

Absurditas para penggila gadget memang tak bisa dipahami orang awam. Saya pun demikian, saya tak bisa memahami logika mereka. Risiko yang diambil dan kerepotan yang mereka alami tak sepadan dengan barang yang diperoleh. Sudah tak nyaman, hutang lagi. Saya masih bisa memaklumi orang miskin yang antre berebutan demi sekilo beras. Mereka (orang miskin) itu berjuang demi kelangsungan hidupnya, demi mendapatkan pangan. Kalau para penggila gadget, mereka hanya untuk memuaskan nafsu, hasrat untuk menjadi lebih dibanding orang lain.

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More