Wednesday, December 21, 2011

SAYA BANGGA JADI BANGSA TEMPE

Saya bangga Indonesia disebut bangsa Tempe. Sebutan itu wajar dan lumrah, seharusnya kita bangga dengan sebutan tersebut. Tempe makanan khas Indonesia. Kalau Anda menyebut Tempe pasti Anda akan ingat Indonesia. Apalagi kalau Anda berada di luar negeri, pasti Anda akan terkenang dengan masakan khas Indonesia, terutama Tempe.

Seorang saudara sepupu saya yang sedang studi di Inggris, dalam statusnya di Facebook pernah menyatakan, “Pengen sayur asem dan tempe, tapi susah cari bahan-bahannya, di Inggris tak ada yang jual, adakah yang mau mengirimnya dari tanah air?”. Kalau dicari mungkin saja bisa ketemu, tapi butuh waktu. Tahu sendirikan, rakyat Inggris makanannya bukan Tempe, dan mereka juga (barangkali) tak kenal dengan Tempe. Dan saya yakin seyakin-yakinnya, pas resepsi pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton kemarin pasti tak ada Tempe dalam menu makanannya.

Hampir semua suku bangsa yang tersebar di Indonesia ini pasti kenal dengan Tempe dan pernah merasakannya juga. Ada Tempe goreng, ada Tempe Mendoan, ada Tempe Bacém, ada Tempe Orek, ada Tempe sambel, ada gulai Tempe, dan ada keripik Tempe. Tak mungkin semua jenis makanan berbahan Tempe itu disebut semua. Pokoknya, ada banyak makanan yang memanfaatkan Tempe tersebut.

Tempe merupakan sumber kekuatan. Kandungan gizi yang dimiliki Tempe sungguh luar biasa. Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B (kompleks), vitamin A, D, E, dan K, serta zat besi. Bahkan kandungan gizi dalam Tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif. Bagi orang-orang vegetarian, Tempe dapat dijadikan sebagai makanan pengganti daging, karena kandungan gizi yang terdapat dalam daging terdapat pula dalam tempe. Bahkan, Tempe juga dapat mencegah penuaan karena Tempe mampu melawan radikal bebas yang mendorong proses penuaan dengan cepat.

Tak hanya itu, Tempe juga mampu mencegah terjadinya penyakit aterosklerosis (radang pembuluh darah), jantung koroner, diabetes melitus, kanker, dan penyakit degeneratif lainnya. Dalam Tempe juga terdapat zat antibakteri yang menjadi penyebab diare, penurun kolesterol darah, pencegah penyakit jantung, hipertensi, dan sebagainya.

Tempe dibuat dari hasil fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus. Sediaan fermentasi tersebut secara umum dikenal sebagai “ragi tempe”. Tempe aman dikonsumsi oleh siapa saja, baik anak-anak hingga dewasa. Hal ini disebabkan karena kapang tempe menghasilkan enzim pencernaan sehingga protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh. Itulah sebabnya Tempe dapat diberikan pada semua kelompok umur.

Andai selama ini Tempe masih Anda anggap remeh, sepertinya Anda harus mengubah pikiran negatif tersebut. Buanglah pikiran itu jauh-jauh, enyahkan, karena Tempe benar-benar kuat dan tak bisa diremehkan. Harganya yang murah dan terjangkau tak berarti Tempe berkualitas murahan. Kualitas Tempe bisa menjadi andalan untuk mencerdaskan dan memberi kekuatan pada bangsa ini. Kita tak perlu malu kalau ada yang menyebut bangsa kita bangsa Tempe atau mental kita mental Tempe. Sudah saatnya kita membusungkan dada kalau kita memang bangsa Tempe. Dan saya bangga sebagai bangsa Tempe. Berkat Tempe saya bisa kuat dan membantu negeri ini meski hanya lewat sebuah tulisan.

Catatan:
Tulisan ini pernah saya posting di Kompasiana:
http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2011/05/01/saya-bangga-indonesia-bangsa-tempe/

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More