Monday, October 31, 2011

USTADZ-USTADZ NGETREND

Ustadz-ustadz zaman sekarang memang berbeda. Nggak kayak dulu pas saya masih duduk di sekolah dasar. Waktu itu, yang namanya ustadz tak se-ngetrend sekarang. Mereka tak gaul seperti ustadz-ustadz sekarang. Mereka terkungkung dengan imej yang kadung menjadi batu di kalangan masyarakat.

Kalau dulu, ustadz tak boleh komersil seperti sekarang karena takut dituding mata duitan dan mentingin materi. Ustadz juga tak bisa bergaul dengan sembarang orang, penampilannya harus wibawa biar disegani, sedikit berbicara kecuali di atas mimbar. Pokoknya, seorang ustadz itu harus benar-benar menjaga imej biar citranya di mata masyarakat tetap baik dan dijadikan panutan.

Itulah sebabnya, kenapa saya begitu segan dan takut kalau ketemu ustadz-ustadz saya dulu. Padahal, saya tahu mereka itu baik-baik, penyayang, santun, ramah, berbicara seperlunya, dan tak mata duitan. Itulah yang paling saya kenang tentang ustadz-ustadz saya. Sampai sekarang, saya masih terkenang dengan Ustadz Nasroen dan Ustadz Solehuddin. Mereka berdua ustadz yang paling saya kenal ketika di madrasah ibtidaiyah dulu. Ustadz Nasroen menjadi guru kelas saya ketika duduk di bangku kelas dua ibitidaiyah. Sedang Ustadz Solehuddin adalah guru kelas saya saat duduk di kelas empat. Sisanya kelas yang lain, saya lebih banyak diajar oleh para ustadzah atau mualimah.

Kedua ustadz saya itu, sangat pintar mengaji apalagi bercerita. Saya paling senang saat pelajaran sejarah nabi. Ada saja yang mereka kisahkan tentang kehidupan nabi. Kisahnya menarik, mengharukan, bahkan membuat saya tertawa terbahak-bahak. Syukurlah, sampai sekarang masih ada yang nempel nih di kepala. Kisah-kisah teladannya pun masih saya terapkan hingga sekarang. Sayangnya, saya benar-benar kehilangan jejak mereka untuk saat ini, entah di mana mereka. Apakah masih hidup atau sudah tiada, entahlah.

Berbeda dengan ustadz sekarang. Ustadz-ustadz sekarang bisa terkenal dengan mudah. Semua itu akibat revolusi media yang makin cepat dan canggih. Andai kedua ustadz saya tadi hidup di zaman twitter ini tentu mereka tak akan kalah dengan ustadz-ustadz gaul sekarang. Berkat teknologi informasi, ustadz-ustadz sekarang jadi lebih ngetrend, gaul, dan trendy. Mereka juga banyak dijadikan bintang iklan.

Ustadz Muhammad Nur Maulana misalnya, siapa yang tak kenal dengan ustadz ini. Saban pagi dia nongol di Trans TV, di acara Islam Itu Indah. Sapaannya pada para jemaah pun dijadikan RBT (Ring Back Tone), "“Jamaah oh jamaah”. Anak-anak hingga remaja gemar menirukan ucapan ustadz asal Makassar itu. Dan dia pun menjadi bintang iklan salah satu operator telepon di negeri ini. Bisa terbayangkan berapa penghasilan yang diperoleh sang ustadz.

Ada juga Ustadz Solmed, yang aslinya bernama Sholeh Mahmoed. Namanya akhir-akhir ini dijadikan bahan omongan. Para jurnalis gosip pun mengincar sang ustadz gara-gara mantan istrinya buka aib tentang sang ustadz.

Berita miring tentang sang ustadz pun makin mendongkrak namanya. Saya yang tadinya tak tahu siapa Ustadz Solmed, sekarang jadi lebih tahu, hahaha. Anggap saja dunia sang ustadz sudah memasuki trend baru.

Selain kedua ustadz yang sedang ngetrend tadi, ada juga Ustadz Jeffry, yang sering dipanggil dengan Uje. Nama aslinya sih Jeffry Al Buchori. Dulunya dia bintang sinetron, seorang dancer, dan gaul abis. Masa lalu sang ustadz benar-benar ancur, dia suka bergaul dengan pemakai narkoba dan sering dugem. Bahkan akhirnya, terlibat sebagai pemakai juga. Untunglah Uje segera bertobat.

Di awal pertaubatannya, Uje mendapat amanah dari kakak tertuanya alm. Ust. H. Abdullah Riyad, untuk melanjutkan dakwah kakaknya di Jakarta. Amanah itu pun keterusan hingga dia sukses menjadi ustadz, dikenal, dan punya nama harum seperti Kartini.

Namun, untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak, yang namanya nasib siapa yang bisa menduga, pada Jumat tanggal 26 April 2013 dini hari Ustad Jefri Al-Bukhari  meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal dengan motornya. Kematian mendadak itu membuat kaget banyak umat, termasuk saya. Semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, amin.

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More