Sunday, January 1, 2012

SETELAH PERAYAAN TAHUN BARU, WHAT'S NEXT?

Hari ini, hari pertama di tahun 2012. Saya tak merayakan tahun baru ini dengan antusias, biasa saja, tak ada hal yang istimewa. Kegiatan yang saya lakukan pun seperti biasa, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Kumpul bareng keluarga, update status, dan nge-blog merupakan hal-hal rutin yang saya lakukan ketika hari libur. Malah saya sangat berharap, pesta tahun baru dirayakan dengan kesepian, tak ada suara mercon, petasan, dan terompet. Suara-suara itu buat bising dan mengganggu telinga. Kenapa sih tahun baru selalu dirayakan dengan hal-hal demikian, apakah tidak ada cara lain? Demikian kata hati saya bertanya-tanya.

Saya berpikiran, merayakan tahun baru sama saja merayakan hari kamatian yang makin dekat. Usia tahun yang makin bertambah tentu akan semakin mengurangi usia manusia. Mereka berpesta menyambut kematian mereka sendiri. Saya yakin, banyak yang tak siap menghadapi kematian, tapi sepertinya mereka tak menyadari hal itu. Setelah perayaan itu hasilnya apa? Apakah mereka akan semakin baik di tahun 2012 ini? Apakah mereka sudah menyusun rencana untuk tahun berikutnya? Apakah perayaan tahun baru hanya sekadar tiup terompet, menyalakan petasan, atau kembang api?

Euforia dan hura-hura lebih banyak mendominasi di perayaan malam tahun baru. Esoknya, apa yang akan mereka dapatkan? Nothing, semua kesenangan di malam tahun baru akan hilang begitu saja, mengambang dan menguap begitu saja. Hari-hari pun akan dihadapi dan dijalankan sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Tak ada perubahan, pencapaian, ataupun hasil. Pesta tahun baru berikutnya akan sama seperti tahun sebelumnya, demikian seterusnya.

Kalau sudah begitu, hari pertama di tahun baru ini tentu akan berjalan seperti biasa, banyak yang bangun kesiangan setelah lelah berpesta hingga dinihari kemarin. Bahkan tak sedikit dari mereka yang kelelahan akibat over activity. Akhirnya, tak ada kegiatan berarti yang dilakukan di hari pertama tahun baru ini, selain kelelahan, bermalas-malasan, dan bangun kesiangan. Itukah esensi perayaan tahun baru yang ingin dicapai? Setelah perayaan tahun baru, what’s next, selanjutnya apa?

Catatan:
Tulisan ini telah saya posting di Kompasiana

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More