Wednesday, February 6, 2013

PRESIDEN CEMAS

Presiden cemas, begitu kata sebuah berita yang baru saja saya baca. Pak Beye cemas karena pamor Partai Demokrat terus merosot di ambang Pemilu 2014. Posisi partainya anjlok terus dalam berbagai hasil survei. Semua itu gara-gara banyak kader Demokrat yang terlilit kasus korupsi. Wajar kalau Pak Beye cemas, dari hasil survey LSI, dukungan masyarakat terhadap partai binaannya itu tinggal 8 persen, padahal tahun 2009 kemarin masih berkisar 21 persen. Agaknya, Pak Beye harus berani mengambil langkah tegas kalau tak mau partainya terpuruk terus. Kalau tidak, Partai Demokrat hanya tinggal kenangan di 2019 nanti karena tak banyak memperoleh suara di 2014.

Sebagai pendukung Partai Demokrat di dua pemilu kemarin, saya pun kecewa. Kinerja Pak Beye selama dua masa pemerintahannya sungguh tak membuat saya puas. Korupsi bukannya berkurang, malah makin menjadi-jadi. Kesejahteraan rakyat pun jauh panggang dari api. Harga-harga kebutuhan pokok makin membumbung tinggi. Puncaknya, harga daging per kilogramnya menjadi termahal di dunia melampui harga daging di Jerman dan Amerika Serikat yang cuma sekitar 40 ribu per kilogramnya. Fantastis ya, daging pun menjadi makanan mewah di meja makan keluarga.




Dulu, zamannya Pak Harto, kita berhasil swasembada beras hingga mendapat penghargaan dari FAO. Kini, jangankan beras, kedelai saja kita harus impor padahal kita terkenal sebagai negeri agraris. Ironisnya lagi, ikan teri, ikan asin, sampai garam pun harus diimpor pula padahal kita terkenal sebagai negeri maritim juga. Jadi, tak usah heran apalagi takjub kalau Indonesia sukses menjadi negara importir terbesar di dunia. Mau bukti, jalan-jalanlah ke daerah Glodok Jakarta, di sana barang-barang made in China bertaburan dan dijual murah, sulit kita jumpai produk lokal, buatan anak negeri sendiri.

Tahun 2014 sebentar lagi menjelang, yang pasti Partai Demokrat tak terlintas lagi di benak, pilih partai lain pun belum terpikirkan, untuk golput masih belum menjadi pilihan juga, wait and see lah, semoga semuanya berubah.


0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More