Thursday, July 25, 2013

GOLPUT ATAU ENGGAK YA?

Tahun 2014 datang menjelang, di tahun itu saya akan kembali memilih pemimpin dan wakil saya di dewan. Saya sadar, lima tahun lalu saya memilih pemimpin yang salah, demikian juga wakil-wakil saya di dewan. Mereka tak seperti yang saya harapkan. Sang pemimpin yang saya pilih dengan hati dan segenap jiwa raga itu tak menunjukkan sosok yang saya idamkan. Untuk apa gagah dan kelihatan berwibawa tapi tak bisa membuat saya sebagai rakyat hidup nyaman.

Tengok pula wakil-wakil saya di dewan, setiap membahas soal rakyat, banyak tak hadirnya. Alasannya pun macam-macam, tapi kalau ada acara kunjungan (yang katanya) kerja ke luar negeri, mereka bisa hadir semua. Padahal yang diurusin keluar juga tak penting-penting amat. Belum lagi yang terlibat korupsi, jumlahnya bukan satu dua, tapi tiga empat lima enam kayak gerbong kereta.

Selama lima tahun terakhir ini, saya bisanya cuma ngedumel, ngomel-ngomel sendiri, apalagi melihat koruptor-koruptor yang lenggang-kangkung keluar masuk penjara, malah dapat remisi pula. Mereka cuma dihukum beberapa tahun, tapi aset-aset mereka tetap tak tersentuh, kalaupun disentuh paling cuma seper-berapa dari yang mereka tilep, kayak ngasi uang jajan ke anak gitu. Keluar dari penjara pun mereka tetap bisa hidup mewah, cos harta yang disita tak sebanding dengan hasil korupsinya. Jangan heran ya kalau koruptor bukannya berkurang, eh malah nambah. Hukuman penjara cuma buat pelesiran pahit buat mereka, bukan buat mereka kapok. Toh di penjara juga mereka bisa hidup nyaman, gemah ripah loh jinawi, begitu kata pepatah Jawa. 

Skandal Century juga tak pernah tuntas, aneh bin ajaib memang, padahal oknum-oknum yang terlibat di dalamnya sudah di depan mata, terpampang jelas dan nyata, cettar membahana kata Syahrini. Cuma bisa membayangkan, dana 6,7 triliun buat Century dah bisa bangun rumah rakyat ribuan, atau bisa buat bandara baru sekelas Kualanamu satu lagi. Bangun sekolahan pun bisa ribuan jumlahnya, bangun rumah susun sederhana sampai ribuan tower juga bisa dengan uang segitu. Huuuuuh, cuma itu yang bisa keluar dari mulut.

Puncaknya, pas harga BBM naik, semua harga pun ikut-ikutan naik. Tadinya, saya bisa dapat 11 liter lebih sedikit kalau beli bensin 50-ribu, kini cuma 7 liter lebih sedikit. Naik angkot, ongkosnya naik 30 persen, pake acara macet pula di jalan. Gula pasir melonjak jadi 20-ribu sekilo, daging sapi melambung ke angka 100-ribu per kilo, Jengkol pun melonjak jadi 80-ribu sekilonya. Jangan tanya ya harga cabe merah (mau lurus atau keriting) kompakan naiknya. Harga beras pun sama saja, beli Ramos di supermarket paling murah 57-ribu per 5 kilo, berarti satu kilo sudah di atas sepuluh ribu. Ibu-ibu RT pun minta tambahan belanja sama suami-suaminya, suami-suaminya pun pusing tujuh keliling karena gaji mereka belum naik-naik juga. Kacau dah pokoknya. 

Kemarin ngelirik nilai tukar rupiah terhadap dollar, eh udah 10290, para eksportir teriak kegirangan, importir menjerit-jerit. Kalau negeri ini jumlah eksportirnya lebih banyak, mungkin tak masalah kalau rupiah melorot. Masalahnya, jumlah importir itu lebih banyak ketimbang eksportir. Jadi, siap-siap ajalah kalau harga sandang pangan terus naik, terutama yang bahan bakunya hasil impor. 

Belum lagi dengan BI Rate (suku bunga BI) yang sudah naik menjadi 6,5% sejak 11 Juli yang lalu. Meski tak sebesar tahun 2005 yang mencapai 12,75% namun tetap menyulitkan para debitur. Kalau BI Rate naik itu artinya suku bunga pinjaman bakal naik, tentu ini akan menyulitkan investasi terutama untuk pengusaha kecil yang ingin pinjaman tambahan modal dari suatu bank. Bagi yang masih punya kredit mobil, rumah, atau personal loan terutama pinjaman dengan suku bunga yang tidak flat bersiap-siaplah membayar cicilan yang akan naik sebentar lagi. Beruntunglah orang-orang yang masih bisa menabung di bank, karena suku bunga tabungan, deposito, maupun giro sebentar lagi akan naik pula. Tapi, siapa juga yang bisa menabung besar di tengah inflasi ini?

Kalau sudah begitu, saya pun tak bisa apa-apa, cuma bisa berdoa semoga gaji cepet naiknya. Mikirin 2014 juga masih bingung, bukan bingung sama tahunnya, tapi bingung mau pilih siapa, cos calon-calonnya juga elo lagi elo lagi, gak ada wajah-wajah baru selain Jokowi. Tambah lagi semuanya pakai topeng jadi gak bisa ngeliat aslinya. Pilihan pun cuma satu, golput atau enggak ya?

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More